Banjir di Pati. Foto: Arif Syaefudin/detikcom
Pati - Sebanyak lima Kecamatan di wilayah Kabupaten Pati hingga hari ini masih direndam banjir. Hal tersebut akibat guyuran hujan yang terjadi selama dua hari sejak hari Senin (5/2) kemarin.
Lima Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Pati kota, Gabus, Jakenan, Juwana, dan Winong. Dari 5 Kecamatan Tersebut, total terdapat sebanyak 15 Desa yang terdampak. Rata-rata genangan air yang terjadi setinggi sekitar 10 sampai 30 sentimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Sanusi mengatakan, lima Kecamatan tersebut secara resmi melaporkan kondisi banjir kepada BPBD. Secara garis besar, banjir dikarenakan luapan sungai ataupun drainase yang tersumbat.
"Kami mendapatkan laporan ada 16 Desa dari 5 Kecamatan se-Kabupaten Pati yang hari ini direndam banjir. Secara garis besar kondisinya sama, tidak ada korban jiwa, rumah roboh ataupun rumah yang hanyut. Kerugian hanya sebatas merendam barang berharga warga saja," jelas Sanusi saat dihubungi detikcom, Selasa (6/2/18).
Pantauan di lokasi, hujan masih mengguyur sejak pagi hingga siang tadi. Lebih lanjut Sanusi mengatakan, kini dirinya sedang fokus membantu mengevakuasi warga prioritas. Di masing-masing daerah pihaknya juga terus memantau sebab akibat kejadian banjir tersebut, bersama dengan anggota TNI dan Polri serta warga setempat.
"Sementara tidak ada kejadian yang menonjol, hanya di Kecamatan Gabus ada salah satu Dukuh yang volume airnya cukup tinggi. Karena di sana sulit air untuk mengalir, sehingga kalau ada kejadian banjir, dia yang paling awal terendam, tapi juga paling terakhir surutnya," imbuhnya.
(sip/sip)
Lima Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Pati kota, Gabus, Jakenan, Juwana, dan Winong. Dari 5 Kecamatan Tersebut, total terdapat sebanyak 15 Desa yang terdampak. Rata-rata genangan air yang terjadi setinggi sekitar 10 sampai 30 sentimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Sanusi mengatakan, lima Kecamatan tersebut secara resmi melaporkan kondisi banjir kepada BPBD. Secara garis besar, banjir dikarenakan luapan sungai ataupun drainase yang tersumbat.
Pantauan di lokasi, hujan masih mengguyur sejak pagi hingga siang tadi. Lebih lanjut Sanusi mengatakan, kini dirinya sedang fokus membantu mengevakuasi warga prioritas. Di masing-masing daerah pihaknya juga terus memantau sebab akibat kejadian banjir tersebut, bersama dengan anggota TNI dan Polri serta warga setempat.
"Sementara tidak ada kejadian yang menonjol, hanya di Kecamatan Gabus ada salah satu Dukuh yang volume airnya cukup tinggi. Karena di sana sulit air untuk mengalir, sehingga kalau ada kejadian banjir, dia yang paling awal terendam, tapi juga paling terakhir surutnya," imbuhnya.
(sip/sip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar